Baca Berita di Facebook Turun, Portal Media Naik

Facebook dan Twitter sempat diramalkan bakal membunuh portal media. Pasalnya, informasi memang lebih cepat menyebar via jejaring sosial karena kecenderungan netizen untuk saling berbagi. Namun, laporan dari firma analis trafik “Chartbeat” melawan tesis tersebut. Netizen kini lebih kritis dalam mengakses berita, tak mau serta-merta percaya pada informasi yang seliweran di Facebook dan Twitter.

Sejak Januari 2017, traffic Facebook dan Twitter untuk akses berita menurun hampir 40 persen. Traffic tersebut kembali mengalir ke portal media resmi, baik melalui situs, aplikasi, maupun agregator. “Netizen sekarang cenderung mencari konten berita lewat situs atau aplikasinya langsung  ketimbang melalui Facebook,” kata tim analis Chartbeat, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Kamis (18/10/2018), dari Axios. Asumsi ini didukung data yang menunjukkan peningkatan pencarian berita di Google Search versi mobile.


Peningkatannya mencapai dua kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya. Traffic langsung ke situs dan aplikasi resmi portal media pun naik 30 persen sepanjang 2017. Agregator berita, seperti Flipboard, Google News, dan Apple News, juga menunjukkan pertumbuhan akses. Agregator berita ini mempermudah netizen untuk mengurasi berita yang relevan bagi mereka. Misalnya saja, pencinta musik yang hanya ingin ditunjukkan berbagai berita musik dari beragam portal media.

Fakta ini menunjukkan, netizen mulai melek informasi dan kritis terhadap validitasnya. Informasi yang dipertukarkan di Facebook dan Twitter memang bersifat lebih real-time, tetapi tidak melalui proses verifikasi. Sifatnya berupa opini dari pengalaman netizen yang melihat langsung sebuah insiden. Berbeda dengan informasi dari portal media yang telah diolah oleh jurnalis sehingga mementingkan aktualitas dan kebenaran fakta.


Di tulis oleh: