Facebook-WhatsApp Satu Perusahaan Banyak Orang Tak Tahu

Semua orang pasti tahu WhatsApp dan Facebook, namun hanya sedikit orang yang tahu kalau Facebook adalah perusahaan induk WhatsApp sehingga keduanya saling terkait. kesimpulan ini bahkan didapat dari sebuah studi di Amerika Serikat (AS), tempat asal kedua layanan ini.

Banyak pengguna yang mulai meninggalkan Facebook, namun mereka masih menggunakan WhatsApp dan Instagram. Padahal, layanan tersebut masih merupakan bagian dari Facebook dan mereka tidak tahu itu.

Baca Juga: Baca Berita di Facebook Turun, Portal Media Naik


DuckDuckGo adalah perusahaan browser yang sangat memperhatikan privasi, melakukan studi kecil untuk meneliti sejauh mana pengguna internet mengetahui cakupan sebuah layanan yang digunakannya.

Isu keamanan dan privasi memang tengah menjadi sorotan, sejak terungkapnya kasus kebocoran data 50 juta pengguna Facebook ke tangan pihak ketiga. Hal ini juga sedikit banyak membuat Facebook dijauhi, dan para pengguna internet lebih pemilih saat menggunakan sebuah layanan.

“Seiring berkurangnya penggunaan Facebook, layanan pesan instant seperti WhatsApp semakin populer digunakan, dan disebut-sebut sebagai layanan yang lebih bisa menjaga privasi,” tulis DuckDuckGo.

“Pergantian dari penggunaan Facebook ke WhatsApp ini tidak masuk akal bagi kami, karena keua layanan merupakan perusahaan yang sama. Jadi kami berupaya mencari tahu,” sambung laporan tersebut.

DuckDuckGo mengumpulkan sampel acak dari 1.297 orang dewasa AS yang secara kolektif dianggap mewakili populasi orang dewasa AS pada umumnya using. Survei ini menemukan bahwa 50,4% dari mereka yang disurvei dan menggunakan WhatsApp dalam enam bulan ke belakang (247 partisipan) tidak tahu kalau WhatsApp dimiliki oleh Facebook.

Senada dengan hasil survei tentang WhatsApp dan Facebook, DuckDuckGo juga menemukan bahwa 56,4% dari mereka yang disurvei, yang merupakan pengguna Waze, (291 partisipan) tidak tahu bahwa layanan navigasi tersebut milik Google.

Studi yang sama juga dilakukan pada April lalu, dan mendapatkan kesimpulan yang sama tentang persepsi orang terhadap Google dengan YouTube, serta Facebook dengan Instagram, meski Instagram punya popularitas yang kuat.

Faktanya, rata-rata orang tidak menelusuri sebuah perusahaan atau layanan internet yang digunakannya merupakan anak perusahaan dari si ‘ibu’ yang berusaha dihindarinya berkaitan dengan keamanan data dan privasi. Bahkan ketika perusahaan seperti Google dan Facebook dihantam isu privasi, jelas mereka bisa bergantung pada ‘anak’ produk mereka lainnya yang lebih populer.

Setengah dari pengguna internet AS tidak akan tahu bahwa mereka hanya melompat dari kapal–produk teknologi besar–ke sekoci yang dikapteni oleh perusahaan yang sama, sehingga sia-sia saja upaya mereka melarikan diri.


Di tulis oleh: